Kacang99– Performa impresif kembali ditunjukkan pembalap Indonesia, Veda Ega Pratama, saat berlaga pada Red Bull Rookies Cup 2024.
Ajang Red Bull Rookies Cup juga berlangsung di sela-sela MotoGP Aragon 2024 di Motorland Aragon, Spanyol.
Veda ikut merasakan lintasan yang baru dilakukan pengaspalan ulang itu dan banyak mendapatkan keluhan dari para pembalap MotoGP.
Meski begitu, Veda berhasil meraih posisi terbaik pada sesi kualifikasi yang digelar Jumat (30/8/2024).
Veda mengakhiri sesi kualifikasi di peringkat empat dan akan memulai balapan dari baris kedua.
Posisi ideal bagi Veda untuk terus melanjutkan tren positif setelah berhasil meraih podium pertama pada seri Austria di Red Bull Ring.
Pembalap Indonesia berusia 15 tahun itu senang dengan hasil yang didapatnya pada hari pertama.
“Hasil yang bagus untuk saya, berada di baris kedua saat balapan,” ujar Veda dilansir BolaSport.com dari Redbull.com.
“Di sesi Latihan Bebas saya baru saja mempelajari lintasan.”
“Di babak Kualifikasi saya mencoba untuk mengikuti grup dan memperbaiki slipstream.”
“Saya senang dengan motor dan kecepatannya, dan saya harap saya bisa kembali membalap di posisi terdepan dan bertarung memperebutkan podium,” ujar Veda.
Veda akan bertarung pada dua balapan dalam race pertama yang digelar Sabtu (31/8/2024) hari ini pukul 21.10 WIB.
Adapun race kedua digelar pada Minggu, (1/9/2024) pada pukul 13.45 WIB.
Di Aragon dengan aspal baru, Veda mampu berdaptasi di atas motornya untuk menunjukkan kecepatan yang diharapkan.
Situasi bertolak belakang dialami para pembalap MotoGP yang mengeluh sirkuit aragon punya grip yang rendah setelah pengaspalan ulang.
Bahkan, juara dunia Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) hingga Aleix Espargaro (Aprilia Racing) saja kesulitan.
“Sudah jelas apa yang tidak bekerja,” kata Bagnaia tentang sesi latihan bebas (FP1), dilansir BolaSport.com dari Speedweek.
“Bukan motornya, itu sebabnya saya kehilangan seluruh sesi. Di trek dengan aspal baru yang harus Anda pahami terlebih dahulu.”
“Sangat disayangkan, kami harus melakukan semua pekerjaan yang direncanakan untuk pagi hari di sore hari.”
“Kami beruntung karena kami memahami trek mana yang harus diikuti sebelum pengejaran waktu dimulai. Kami kemudian mampu meningkatkan waktu 0,7 detik dalam sekali jalan dengan ban bekas.”
“Sekarang kami tahu apa yang harus kami lakukan selanjutnya. Mari kita lihat apakah kita bisa mengurangi jarak,” ujar Bagnaia.
Espargaro mengeluhkan aspal sirkuit Aragon memiliki suhu yang tinggi sama seperti Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia.
“Masalahnya bukan pada keausannya,” kata Espargaro.
“Suhunya setinggi di Mandalika. Ban menjadi sangat panas, tidak hanya di kami, tetapi juga di pabrikan lain.”
“Itu sebabnya sangat penting untuk memahami ban mana yang Anda butuhkan pada balapan hari Minggu,” ucap Espargaro.